^.^ assalamu'alaikum sahabat ^.^

DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER


I. Arsitektur Komputer
a)   Peralatan input
Perangkat input adalah perangkat yang dapat memasukan data dan perintah kepada komputer untuk kebutuhan lebih lanjut. Input juga dibagi dua yaitu input sinyal dan maintenance. Input sinyal adalah data atau program yang dimasukan kedalam sistem komputer. Sedangkan maintenance adalah program yang digunakan untuk mengolah data input sinyal.
Contoh-contoh perangkat input adalah :
• Keyboard
• Mouse
• Joystick
• Trackball
• Digitizer
• Voice Recognition
• Kamera
• Scanner
• Mic (Microfon)
b)   Pemrosesan pusat dan penyimpanan sekunder
·        Pemrosesan pusat berada pada CPU yang terdiri dari :
q  Control Unit
Control Unit bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer.
q  Arithmatic And Logical Unit
Arithmatic And Logical Unit bertugas melakukan semua perhitungan atitmatic dan logika yang terjadi sesuai dengan instruksi program.
q  Register
Register adalah tempat penyimpanan instruksi dan data yang sedang di proses oleh CPU, sedang instruksi-instruksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk di proses dan di simpan di memori utama.
·        Penyimpanan sekunder
Memory sekunder, dipergunakan untuk menyimpan data, informasi, dan program secara permanen sebagai berkas atau file. Contoh memory sekunder adalah floppy disk, hard disk, zipdrive, CD-Rom, DVD, dan lain-lain.
Memory sekunder mempunyai karakteristik sebagai berikut.
q  Sifat penyimpanan yang tetap ( persistent ), sehingga media penyimpanan sekunder perlu dipisahkan dari unit pengolah utama ( central prosessing unit/ CPU ) dan memory utama ( main memory ), dan di hubungkan oleh kabel/bus ke unit pengolah ( prosessor ) dan memory utama (main memory).
q  Kemampuan untuk digunakan secara bersama-sama ( shareability ).
q  Kemampuan untuk menyimpan sejumlah data, informasi, dan program.
c)   Peralatan output
Alat keluaran atau output devices merupakan piranti keluaran yang berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan data atau informasi dari komputer. Output device juga bisa diartikan sebagai peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses. Jenis dan media dari output device yang dimiliki oleh komputer cukup banyak. Contoh :
·        Monitor
·        Printer
·        Speaker


II.          Software
    Perangkat lunak terbagi menjadi dua, yaitu :
A.  Perangkat Lunak Sistem
·        Perangkat lunak yang melaksanakan tuga-tugas dasar tertentu yang diperlukan semua pemakai computer.
·        Ada tiga jenis dasar perangkat lunak sistem :
§  Sistem Operasi, berfungsi sebagai interface antara pemakai, perangkat lunak yang memproses data perusahaan dan perangkat keras. Contoh : Windows XP, DOS, UNIX
Ada enam fungsi dasar sistem operasi :
1.    Menjadwalkan Tugas
2.    Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak
3.    Menjaga keamanan sistem
4.    Memungkinkan pembagian sumber daya untuk beberapa pemakai
5.    Menangani Interrupt
6.    Menyiapkan catatan pemakaian
§  Program Utility, suatu routine yang memungkinkan pemakai untuk melaksanakan operasi pemrosesan data dasar tertentu yang tidak unik pada satu aplikasi pemakai tertentu.
§  Penerjemah Bahasa Komputer
-         Bahasa Generasi Pertama, Bahasa Mesin (machine language)
-         Bahasa Generasi Kedua, Assembler
-         Bahasa Generasi Ketiga, Compiler dan Interpreter
-  Bahasa Generasi Keempat, Bahasa Alamiah 4GL, memungkinkan programmer atau pemakai menginstruksikan computer apa dan bagaimana operasi tersebut dilakukan. Di Bawah ini yang termasuk kedalam generasi bahasa keempat :
1.    Database Query Language
2. Modelling Language, khusus dirancang untuk pembuatan model matematika. Contoh : GPSS
3.    Very High Level Language : PASCAL, APL
4.    Graph Generators : paket grafik
5.    Report Writer : COBOL, RPG
6.    Aplication Generators : program aplikasi pembayaran gaji
B.  Perangkat Lunak Aplikasi
1.  Pemrograman Sendiri
Perusahaan menempatkan spesial informasi untuk melakukan tugas merancang sistem berbasis computer yang memenuhi kebutuhan unit perusahaan.
2.  Paket Jadi
Ada empat kelompok besar :
§  Paket Aplikasi Bisnis Umum
§  Paket Aplikasi Khusus Industri
§  Paket Aplikasi Peningkatan Produktivitas Organisasi
§  Paket Peningkatan Produktivitas Perorangan
C.    Sistem operasi
Sistem operasi adalah sekumpulan rutin peralatan lunak yang berada di antara program aplikasi dan perangkat keras. Semua perangkat keras berjalan dibawah kendali sistem operasi, mengakses perangkat keras lewat sistem operasi, dan mengikuti aturan-aturan yang dijalankan oleh sistem operasi. Contoh : linux, windows, mac dll
D.   Aplikasi
Software aplikasi atau software aplikasi adalah software program yang memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu.
Software aplikasi terdiri dari :
1. Bahasa pemrograman (programming language)
2. Program aplikasi (Application Program)
3. Program paket / paket aplikasi (packet program)
4. Program utilitas (utility program)
5. Games dan entertainment dan lain-lain


III.      Peranan Peralatan Input dan Output Serta Software dalam Pemecahan Masalah
Keseluruhan komponen perangkat input, output dan software dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah. Semuanya saling behubungan dan mendukung kegiatan satu dengan yang lainnya. Perangkat input dan output berperan dalam proses penyelesaian masalah dalam hal perangkat keras, sedangkan perangkat lunak, baik sistem maupun aplikasi membantu para manajer untuk meningkatkan produktivitas organisasi dan perorangan, dengan menyederhanakan penciptaan dan transmisi data.

Sumber :

SIKLUS HIDUP SISTEM


   I.        Dasar  Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Implementasi CBIS atau subsistem utama merupakan aktivitas yang berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas yang banyak,uang dan peralatan dalam jumlah besar dan waktu yang panjang.Proyek CBIS bias membutuhkan sumber  yang banyak seperti pengembangan produk baru atau pembangunan gedung baru.

II.        Siklus Hidup Sistem
Proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
·    Fase Perencanaan
Menunjukan setiap langkah yang harus dilakukan dan mengidentifikasi tanggung jawab manajer  dan spesialis informasi dalam hal ini adalah analis system.
·        Fase Analisis dan Disain
Bila perencanaan telah dilakukan dan mekanisme pengontrolan telah ditetapkan lalu dilanjutkan ke fase analisis dan disain. Face inin untuk menganalisa setiap proyek yang kita buat.
·        Fase Implementasi
Pada point ini,desain ha darnya berada pada kertas.Ia merupakan model dari system yang direncanakan.Sekarang perlu mengubah model tersebut menjadi system fisik.Implementasi adalah akuisisi dan integrasi dari sumber fisik yan g menghasilkan system yang bekerja.
·    Fase Operasi
Segera sesudah operasi penggantian yaitu jika system baru sudah terpasang maka dilakukanlah postimplementation review(tinjauan post implementasi untuk mengevaluasi sejauh mana system tersebut memenuhi criteria penampilan.Secara ideal tinjauan ini sebaiknya dilakukan oleh pihak ketiga misalnya auditor EDP atau konsultan.

III.        Prototyping
Memberikan ide bagi designer sistem maupun user potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya.
a)   Jenis – jenis Prototype :
·        Jenis I , akan menjadi sistem opersional. Langkah – langkahnya :
q  Mengidentifikasi kebutuhan user.
q  Mengembangkan prototype.
q  Menentukan apakah prototype dapat diterima.
q  Menggunakan prototype.
·        Jenis II , langkah – langkahnya :
q  Mengadakan sistem operasional.
q  Menguji sistem operasional.
q  Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
q  Menggunakan sistem operasional.
b)   Daya Tarik Prototype :
·      Komunikasi antar analis sistem dan user membaik.
·      Analis sistem dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.
·      User berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
·      Spesialis informasi dan user dapat menghemat waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem.
·      Penerapan menjadi lebih mudah karna user mengetahui apa yang diharapkan.
c)   Kelemahan Prototype :
·        Ketergesaan untuk menghasilakan prototype mungkin menghasilkan jalan pintas dalam mendefinisikan masalah, evaluasi alternatif dan dokumentasi.
·        User begitu tertarik dengan prototype sehingga mereka mengharapkan sesuatu yang tidak realistis.
·        Prototype jenis I mungkin tidak se-efisien sistem yang dikodekan dalam bahasa pemrograman.
·        Hubungan komputer dengan manusia yang disediakan oleh peralatan prototype tertentu mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan sistem yang baik.


Sumber :

MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN & PENDEKATAN SISTEM


I.       Model Umum Perusahaan

1.     Pengertian model
Model adalah sutau penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks. Model dikatakan
lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek dari realitas yang sedang dikaji. Sebagai
contoh, boneka adalah model dari bentuk manusia; boneka yang dapat tertawa, menangis,
dan berjalan adalah model manusia yang lebih lengkap, tidak hanya mewakili bentuk
tetapi juga beberapa perilaku manusia. 

2.     Konsep dasar model sistem umum perusahaan
a)    Jenis-Jenis Model :
·        Model Grafik yang menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
·        Model Fisik adalah penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
·        Model matematika sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.
·        Model Naratif merupakan gambaran entitas secara lisan atau tulisan.
b)    Kegunaan Model :
·        Mempermudah pengertian (pemahaman). Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana. Setelah model-model sederhana tersebut dipahami,secara bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga dapat menggambarkan entitasnya dengan lebih akurat.
·        Mempermudah komunikasi. Setelah pemecah masalah (problem sorver) mengerti entitasnya, pengertian tersebut sering perlu dikomunikasikan kepada yang lain.
·        Memperkirakan masa depan.

3.     Penggunaan model sistem umum
Toko Bangunan
Arus Material : barang – barang yang dijual.
Arus personil : manajer toko, pegawai gudang, kasir.
Sumber daya mesin :  rak-rak, dan komputer.
Arus uang : pemasukan terutama disediakan oleh pembeli dan pengeluaran
kepada pemasok , pegawai dan pemilik.
Proses transformasi : pembungkusan barang, mengatur barang di rak.
Elemen manajemen sistem konseptual : manajer toko dan asisten.
Pengolah informasi : komputer dan pembaca barcode serta kasir.


II.     Pendekatan Sistem
1.  Pemahaman dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. Dua elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
a)    Pemecahan Masalah
Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Oleh karena itu masalah penting untuk dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
b)    Elemen-elemen proses pemecahan masalah :
Standar : menggambarkan keadaan yang diharapkan apa yang harus dicapai oleh sistem.
Informasi : menggambarkan keadaan saat ini – apa yang sedang dicapai oleh sistem.
Perbedaan antara masalah dan gejala. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Untuk memberikan ilustrasi ini, kita ambil contoh, seorang manajer dihadapkan pada suatu gejala seperti laba yang rendah. Dalam hal ini ada masalah penyebab laba rendah.
c)    Jenis-jenis masalah :
·        Masalah terstruktur; apabila terdiri dari elemen dan hubunganhubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
·        Masalah tak terstruktur; berisi elemen-elemen atau hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
·        Masalah semi-terstruktur, masalah yang berisi sebagian elemenelemen atau hubungannya yang dimengerti oleh pemecah masalah.
d)    Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem :
·        Tahap I        Usaha Persiapan
Langkah 1 : Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
Langkah 2 : Mengenali sistem lingkungan.
Langkah 3 : Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
·        Tahap II       Usaha Definisi
Langkah 4 : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Langkah 5 : Menganalisa bagian sistem dalam urutan tertentu.
·        Tahap III     Usaha Solusi
Langkah 6 : Mengidentifikasi solusi alternatif.
Langkah 7 : Mengevaluasi solusi alternatif.
Langkah 8 : Memilih solusi terbaik.
Langkah 9 : Menerapkan solusi terbaik.
Langkah 10 : Membuat tindak lanjut bahwa solusi itu efektif.

2.  Tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan sistem
a)    Usaha Persiapan
·        Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
·        Mengenal sistem lingkungan.
·        Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
b)   Usaha Definisi
·        Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Tujuannya mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
·        Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
- Mengevaluasi standar.
- Membandingkan output dengan standar.
- Mengevaluasi manajemen.
- Mengevaluasi pemroses informasi.
- Mengevaluasi input dan sumber daya input.
- Mengevaluasi proses.
- Mengevaluasi sumber daya output.
c)  Usaha Persiapan
·        Pertimbangan alternatif yang layak.
·        Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
·        Memilih solusi terbaik.
·        Menerapkan solusi.
·        Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

3.  Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah
Tiga Kategori Manajer Dalam Merasakan Masalah :
a)    Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik- baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
b)    Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker) :
·        Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
·        Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
c)    Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah ( Problem solver):
·        Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Contoh. : pendekatan sistem.
·        Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.


  Sumber :