^.^ assalamu'alaikum sahabat ^.^

Kepiting Raksasa dari Jepang

Kepiting laba-laba Jepang (Macrocheria kaempferi), orang Jepang biasa memanggilnya 'taka-ashi-gani', adalah seekor kepiting laut terbesar yang pernah ada dengan kaki panjangnya yang benar-benar menakjubkan. Dalam legenda, hewan laut ini dikatakan memakan tubuh pelaut yang tenggelam. Hal itu bisa saja terjadi, mengingat hewan pemakan bangkai akan makan apa saja yang ditemukan.
Klasifikasi Macrocheria kaempferi
  • Masing-masing memiliki 5 kaki panjang dengan cakar tajam
  • Panjang kaki dari ujung ke ujung mencapai 4 m
  • Diameter cangkang sekitar 1/2 meter
  • Bernapas dengan insang, tidak bisa terlalu lama di darat
  • Tinggal di Perairan Timur Jepang
  • Hidup di dasar laut pada kedalaman antara 50-300 cm
  • Omnivora (Umumnya memakan bangkai)

Beberapa saksi mata bahkan mengaku pernah melihat kepiting laba-laba berukuran 10 m, walaupun belum diketahui apakah kepiting ini memang bisa tumbuh sebesar itu. Karena ukurannya yang besar, bila kepiting ini naik ke darat, kepiting ini kerap menimbulkan kegemparan.
Karena ukurannya serta cara bergeraknya yg lambat, kepiting ini merupakan sasaran empuk bagi pemangsa seukurannya. Untuk melindungi diri, kepiting ini sering menempeli dirinya dengan potongan spons dan rumput laut, lalu mengubur diri di dasar laut untuk mengecoh pemangsanya.
Kepiting ini menghabiskan sebagian besar waktunya di laut untuk mencari makan, terkadang naik ke daratan untuk mencari makanan lain, misalnya bangkai burung laut. Terkadang kepiting ini masuk ke perkampungan nelayan setempat. Bila kepiting ini datang, cara terbaik adalah mendiamkannya sambil terus mengawasinya agar tidak membuat kerusakan.
Kepiting laba-laba raksasa sering menjadi target buruan para nelayan, karena dagingnya yang besar berharga mahal. Kepiting ini biasa ditangkap dengan senapan harpun atau jaring pukat. Untuk melindunginya dari kepunahan, pemerintah membuat aturan yg melarang penangkapan kepiting ini pada musim bertelurnya yaitu pada musim semi. Para nelayan mematuhi aturan itu dan tidak memburunya pada masa-masa bertelurnya.

Sumber: