1. Rasio likuiditas
a. Current ratio = (aktiva lancar/hutang lancar)
2009 : 6.088.629/5.877.028=1,04
Jadi,setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,04
2010 : 7.250.950/6.448.040=1,12
Jadi,setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,12
2011 : 7.000.453/6.044.340=1,16
Jadi,setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,16
b. Cash ratio = [(kas+efek)/hutang lancar]
2009 : 75.126/5.877.028=0,01
Jadi,setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh kas dan efek Rp 0,,01
2010 : 95.526/6.044.340=0,02
Jadi,setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh kas dan efek Rp 0,,02
2011 : 71.271/6.044.340=0,01
Jadi,setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh kas dan efek Rp 0,,01
c. Quick ratio = [(kas+efek+piutang)/hutang lancar]
2009 : (75.126+942.690)/5.877.028=0,17
Jadi,setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh quick assets Rp 0,17
2010 : (71.271+870.383)/ 6.044.340=0,16
Jadi,setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh quick assets Rp 0,16
2011 : (71.271+1.636.198)/ 6.044.340= 0,28
Jadi,setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh quick assets Rp 0,28
2. Rasio solvabilitas
a. Total dept to total capital asset = (Total hutang/total aktiva)
2009 : 5.996.674/6.531.103=0,92
Jadi, setiap Rp 0,92 dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk
menjamin utang
2010 : 7.110.309/7.668.559=0,93
Jadi, setiap Rp 0,93 dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk
menjamin utang
2011 : 6.667.081/7.352.731=0,91
Jadi, setiap Rp 0,91 dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk
menjamin utang
b. Total dept to equity ratio = (Total hutang/modal sendiri)
2009 : 5.996.674/997.601=6,01
Jadi, setiap Rp 6,01 hutang dijamin oleh Rp 1 equity
2010 : 7.110.309/502.866=14,14
Jadi, setiap Rp 14,14 hutang dijamin oleh Rp 1 equity
2011 : 6.667.081/560.656=11,89
Jadi, setiap Rp 11,89 hutang dijamin oleh Rp 1 equity